Rabu, 20 Oktober 2010

ISD BAB 4 “Pemuda Dan Sosial”


Nama : Bayu Tirtana
NPM : 11110366
Kelas : 1KA26
Kelompok : 1

BAB 4 “Pemuda Dan Sosial”
      1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pemuda
      2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian sosialisasi

Pengertian Pemuda
Berbagai definisi berkibar akan makna kata pemuda. Baik ditinjau dari fisik maupun phisikis akan siapa yang pantas disebut pemuda serta pertanyaan apakah pemuda itu identik dengan semangat atau usia. Terlebih kaitannya dengan makna hari Sumpah Pemuda. Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”.
Sedangkan dalam kerangka usia, WHO menggolongkan usia 10 – 24 tahun sebagai young people, sedangkan remaja atau adolescence dalam golongan usia 10 -19 tahun. Contoh lain di Canada dimana negara tersebut menerapkan bahwa “after age 24, youth are no longer eligible for adolescent social services
Definisi yang berbeda ditunjukkan oleh Alquran. Dalam kaidah bahasa Qurani pemuda atau yang disebut “asy-syabab”didefinisikan dalam ungkapan sifat dan sikap seperti:
1. berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak. Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim. “Mereka berkata: ‘Siapakah yang (berani) melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami? Se­sungguhnya dia termasuk orang orang yang zalim, Mereka berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang (berani) mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” (QS.Al­-Anbiya, 21:59-60).
2. memiliki standar moralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian serta konsisten dalam dengan perkataan. Seperti tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua).“Kami ceritakan kisah me­reka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda.pe­muda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambah­kan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka mengatakan: “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, se­sungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran” (QS.18: 13-14).
3. seorang yang tidak berputus-asa, pantang mundur sebelum cita-citanya tercapai. Seperti digambarkan pada pribadi pemuda (Nabi) Musa. “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai kepertemuan dua buah lautan; atau aku akan ber­jalan sampai bertahun-tahun” (QS. Al-Kahfi,18 : 60).
Jadi pemuda identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dsb. Kelemahan mecolok dari seorang pemuda adalah kontrol diri dalam artian mudah emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri.


Study kasus:
Pemuda adalah seseorang yang b'pikir bahwa segala hal harus berubah m'jadi lebih baik, namun mengetahui bahwa dirinyalah yang harus lebih dulu diubah. Pemuda adalah seseorang yang b'pikir bahwa tidak ada yang tidak bisa ia lakukan demi sebuah perubahan kearah yang lebih baik. Pemuda adalah seseorang yang tahu bahwa dipundaknyalah tugas menjaga diri, keluarga, kampung halaman, negara dan agama diletakkan. Tetapi diatas semua itu, Pemuda adalah seseorang yang b'tindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan itu semua. Karena jika hanya berada di tataran pemikiran tanpa dilanjutkan dengan tindakan atau karya nyata maka dunia tidak akan berubah.

Opini: Sebelum berfikir bahwa dirinya adalah orang yang paling benar menurut saya pemuda harus bisa membandingkan apa yang terbaik walaupun itu harus merugikan dirinya sendiri. Itulah yang akan menjadikan pemuda sebagai anak bangsa yang akan menjadikan bangsa ini lebih maju dan lebih baik lagi. Oleh karena itu pemuda harus bisa memikirkan alur dari apa yang akan mereka lakukan supaya hasilnya sangat bagus, memuaskan dan dapt di terima dengan positif.




Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Dari statement tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa sosialisasi yang dialami pemuda adalah untuk mepelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup yang baik dan sesuai aturan yang berlaku di masyarakatnya (lingkungan masyarakatnya). Dalam sosialisasi pemuda harus pandai, tidak hanya sebagai pendengar tapi menjadi pecetus ide-ide yang baru. Untuk melaksanakannya para pemuda harus tau tujuan dari sosialisasi itu sendiri seperti:
  • Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
  • Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
Dengan mengetahui tujuan dari sosialisasi maka pemuda akan lebih dapat memilah-milah hal apa saja yang akan dia terapkan di masyarakat sekitarnya.

Study kasus:
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari.

Opini: Dapat kita bayangkan jika dalam proses sosialisasi kita lebih memilih kepada kebudayaan yang menyimpang dari aturan besar kemungkinan bahwa tingkah laku dan sopan santu pemuda tersebut tidaklah seperti apa yang diharapkan. Oleh karena itu kita harus mempelajari kebudayaan-kebudayaan agar kita tahu bagaimana budaya tersebut, apakah baik untuk diterapkan atau tidak baik.


ISD BAB 3 "INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT"


Nama : Bayu Tirtana
NPM : 11110366
Kelas : 1KA26
Kelompok : 1

BAB 3 “Individu Keluarga dan Masyarakat”
  1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian individu
  2. Mahasiswa dapat menjelaskan penngertian pertumbuhan


Pengertian Individu

Individu berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. 1. Raga adalah jasat yang tampak dan dapat dibandingkan dengan individu lain agar dapat membedakan antara 1 dengan yang lainnya. 2. Rasa adalah perasaan yang dimiki manusia dan dapat digunakan untuk menimbang-nimbang serta memberikan jalan keluar untuk masalah yang sedang dihadapi. 3 Rasio atau akal pikiran, merupakan hal yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnyam dimana akal manusia dapat dikembangkan sedemikian rupa agar dapat berfikir untuk mendapatkan solusi yang terbaik dalam kehidupannya. 4. Rukun atau pergaulan hidup, rukun dapat mempengaruhi sikap dan perilaku suatu individu, rukun juga merpakan bentuk sosialisasi antara sesama makhluk sosial, namun setiap individu harus dapat menciptakan suatu kerukunan yang baik agar dapat bersosialisasi dengan baik juga. Dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu. Namun diantara semua manusia yang ada setiap individu memiliki perbedaan yang pasti.. tidak ada individu yang sama 100% karena Sang Pencipta menciptakan manusia tidak ada yang benar-benar sama, walaupun ia kembar tetap saja ia memiliki ciri yang dapat membedakannya.


Study kasus:
Pemahaman tentang hidup dan kehudupan, itu tidak mudah. Makin banyak yang anda lihat tentang gejala hidup dan kehidupan, makin nampak bahwa hidup itu sesuatu yang rumit. Begitu juga pada individu, hidup ditandai dengan proses metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, adaptasi internal, sampai berakhirnya proses itu bai suatu “individu”. Tetapi bagi “individu” lain seperti sel-sel, jaringan, organ-organ, san sistem organismenya yang termasuk mikroskopis, batasan hidup adalah tidak jelas atau samar-samar.

Opini: Menurut saya kehidupan itu tidaklah dapat berjalan sesuai apa yang kita usahakan. Tanpa usaha hidup tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan, kebanyakan saat ini orang tidaklah memikirkan lingkungan yang ia tinggali untuk kelangsungan hidupnya. Hidup ini sangat rumit, dan penuh dengan teka teki. Oleh karena itu kita harus dapat memikirkan apa yang dapat berguna dalam kelangsungan hidup ini, karena dalam hidup ini pasti ada suka dan duka, dan itu yang harus kita jadikan pelajaran.


Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi, pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Menurut aliran psikologi gestalt pertmbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Menurut aliran psikologi gestalt pertmbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
    1. Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir.
    2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
    3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.


Study kasus:
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak tidak selamanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya baik faktor yang dapat dirubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan, maupun faktor yang tidak dapat dirubah atau dimodifikasi yaitu faktor lingkungan.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sebagai berikut:

Faktor Keturunan/Hediter
  1. Seks
    Kecepatan pertumbuhan dan perkembangam pada seorang anak wanita berbeda dengan anak laki-laki.
  2. Ras
    Anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan lebih besar dibanding anak Asia.
    Faktor Lingkungan
  3. Lingkungan Eksternal
    Kebudayaan, Status sosial ekonomi keluarga, Nutrisi, Penyimpangan keadaan sehat, Olah raga, Urutan anak dalam keluarga.
  4. Lingkungan Internal
  5. Intelegensi
    Pada umumnya anak yang mempunyai integensi tinggi, mempunyai perkembangan lebih baik.
  6. Hormon
    Ada tiga hormon yang mempengaruhi pertumbuhan anak yaitu: Somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel tulang, merangsang sel otak pada masa pertumbuhan. Berkurangnya hormon ini dapatmenyebabkan gigantisme; hormon tiroid, mempengaruhi pertumbuhan tulang. Berkurangnya hormon ini dapat menyebabkan kreatinisme; Hormon gonadotropin, merangsang testosteron dan merangsang perkembangan seks laki-laki dan memproduksi spermatozoid. Sedangkan estrogen merangsang perkembangan seks sekunder wanita dan produksi sel telur: kekurangan homon gonadotropin dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan seks.
  7. Emosi
    Hubungan yang hangat dengan orang lain seperti dengan ayah, ibu, saudara, teman sebaya serta guru akan memberi pengaruh terhadap perkembangan emosi, sosial dan intelektual anak. Cara anak berinteraksi dalam keluarga akan mempengaruhi interaksi anak di luar rumah. Apabila keinginan anak tidak dapat terpenuhi sesuai dengan tahap perkembangan tertentu dapat memberi pengaruh terhadap tahap perkembangan selanjutnya.
  8. Pelayanan Kesehatan yang Ada di Sekitar Lingkungan.
    Dengan adanya pelayanna kesehatan di sekitar lingkungan anak dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, karena dengan anak diharapkan dapat terkontrol perkembangannya dan jika ada masalah dapat segera diketahui sedini mungkin serta dapat dipecahkan/dicari jalan keluarnya dengan cepat.

Opini: Pertumbuhan memang pasti akan dialami oleh setiap individu, namun pada masa itu sangatlah mempengaruhi kepada kepribadian suatu individu itu. Jika pada saat pertumbuhan seseorang menemukan suatu hal yang tidak semestinya maka akan menimbulkan masalah sosial di sekitar lingkungannya. Oleh karena itu sebagai mahasiswa kita harus belajar agar penerus kita di masa mendatang tidak mendapati penyimpangan-penyimpangan pada masa pertumbuhannya.






Rabu, 06 Oktober 2010

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan



Nama      : Bayu Tirtana
NPM       : 11110366
Kelas       : 1KA26
Tugas      : ISD BAB II

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Tugas ISD BAB II

Tujuan Instruksional Khusus :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Penduduk
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Masyarakat
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Kebudayaan
4. Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan antara Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

Pengertian penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus/kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan dalam suatu negara penduduk diartikan sebaai kumpulan beberapa orang yang tinggal di suatu daerah dan berhak tinggal di daerah tersebut sesuai hokum yang berlaku pada negara tersebut. Dalam suatu Negara penduduk sangatlah penting, karena jika tidak ada penduduknya Negara tersebut tidak akan bisa berdiri.

Study Kasus:
Jumlah penduduk Indonesia pada  2019 bisa mencapai atau menyentuh angka 300 juta jiwa, jika pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) tidak berjalan dengan baik. "Tanpa KB jelas 10 tahun mendatang penduduk Indonesia akan mencapai 300 juta," kata Direktur Kelangsungan Hidup Ibu Bayi dan Anak (Kahiba) BKKBN Pusat, Wicaksono pada acara peringatan Harganas ke-16 Provinsi Bengkulu di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Sabtu (8/8).
Penduduk Indonesia sekarang saja sudah mencapai 250 juta, diperkirakan 10 tahun mendapatang akan bertambah sebanyak 50 juta, karena setiap tahun sebanyak lima juta bayi lahir di Indonesia. Menurut dia, kini kalangan pemimpin bangsa Indonesia sangat prihatin atas bakal terjadinya ledakan penduduk kedua yang sangat memberatkan  Indonesia dengan tingkat kemiskinan penduduk masih tinggi

Opini saya:
Menurut saya tidaklah mustahil jika angka kelahiran sangatlah tinggi. Di era ini sangatlah banyak hal-hal yang menyebabkan dimana angka kelahiran menjadi tinggi. Salah satunya adalah seks bebas yang saat ini marak di kalangan remaja, bahkan siswa SMP sudah ikut serta dalam hal yang seharusnya tidak dilakukan itu. Jadi tidak heran jika di tahun-tahun mendatang jumlah penduduk Indonesia akan naik dengan drastis.


Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati salam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia, yang disebut masyarakat. Jadi masyarakat sangatlah mempunyai keterkaitan antara orang dan linkungannya dan memili aturan-aturan yang telah ditetapkan serta diterapkan dalam lingkungan tersebut.
Berikut adalah pengertian Masyarakat dari beberapa ahli sosial:
  • Menurut Selo Soemardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
  • Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
  • Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
  • Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
  • Drs. JBAF Mayor Polak menyebut masyarakat (society) adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau sekelompok.
  • Prof. M. M. Djojodiguno tentang masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembagan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia.
  • Hasan Sandily berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup bersama.

Study Kasus:
Tensi konflik masyarakat dinilai lebih tinggi dalam sejumlah momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Hal ini menjadi salah satu kelemahan yang mengemuka dari Pilkada yang digelar hingga Agustus 2010.
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) I Gusti Putu Artha mengatakan tensi konflik ini mengemuka karena banyak peserta yang tidak mudah menerima kekalahan dalam Pilkada. "Mereka tahu aturan dan tahu menjalankannya. Tapi mereka tidak cukup legowo menerima kekalahan," tuturnya di kantor Bawaslu, Jumat (27/8/2010).
Setidaknya, KPU mencatat konflik yang disebabkan faktor emosi peserta Pilkada terjadi di 10 titik. Kebanyakan disebabkan karena peserta merasa tak terima dicoret akibat tak memenuhi persyaratan atau kalah dari peserta lainnya. "Mojokerto meledak karena faktor keamanan yang tidak baik dan calon tidak terima dirinya tak lulus kesehatan. Begitu juga di Tana Toraja," tambahnya.
Sementara itu, menurutnya, konflik di Toli-Toli meledak memang karena ada kelemahan KPUD sebagai penyelenggara, namun Putu menegaskan peserta dan pendukung harus sadar kalau calonnya meninggal maka namanya dicoret. Putu juga mencatat di banyak kasus, pasangan calon kepala daerah cuci tangan terhadap konflik yang terjadi.
"Dalam UU yang direvisi, itu harus bisa kita deteksi awal sehingga kerusuhan yang mungkin terjadi bisa diketahui. Pasangan calon bisa dimintai pertanggungjawabannya," tandasnya.
Opini saya:
Maraknya persaingan saat pemilihan umum sangatlah meresahkan di negri ini. Saat ini sangatlah banyak dampak negative yang ditimbulkan Karena persaingan saat pemilihan daerah, seperti:
-          Rakyat dirugikan dengan janji-janji palsu yang dibuat kandidat peserta pemilihan umum demi mencapai kedudukan yang tinggi.
-          Kandidat yang tidak terpilih mengalami guncangan jiwa sehingga nekat melakukan apa saja demi mengganti apa yang telah dikorbankannya, bahkan ada yang sampai bunuh diri.
-          Pelaksanaan pemilihan umum dapat menjadi ricuh dikarenakan penyimpangan prosedur.
Seharusnya saat ini kita mengetahui bahwa banyak dampak-dampak yang ditimbulkan karena kelalaian dan kekurang sigapan masyarakat. Dan kita sebagai masyarakat harus bisa mengatasi masalah yang dapat menimbulkan konflik seperti wacana tersebut.
Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2010/08/27/19225120/Tensi.Konflik.Masyarakat.Lebih.Tinggi


Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddayah, yang merupakan bentuk jamak dari budhhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin colere yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia. Jadi secara garis besar kebudayaan adalah aturan/kebiasaan yang telah turun temurun dijalanin dan dijaga supaya pada generasi berikutnya budaya masih tetap ada. Tetapi saat ini sangat jarang penduduk Indonesia yang lebih mementingkan budaya yang telah dijaga selama turun-temurun. Bisa dibilang krisis budaya tela melanda Indonesia karena saat ini secara garis besar masyarakat di Indonesia lebih memilih budaya asing dibandingkan budaya yang telah dijaga selama bergenerasi. Namun terbalik dengan Indonesia, negri tetangga sangat banyak yang mengagumi budaya Indonesia bahkan ada juga yang ingin mengakui budaya daerah yang telah dimiliki Indonesia sebagai budaya daerah di negaranya.

Study Kasus:
Di sawah petani merokok
Di pabrik pekerja merokok
Di kabinet menteri merokok
Indonesia semacam firdaus jannatu-na’im
Sangat ramah bagi perokok

Demikian kiranya sebait puisi dengan judul Tuhan Sembilan Senti karya Taufik Ismail yang merupakan kata lain dari rokok tersebut. Melalui puisi itu, mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mencoba menggambarkan betapa merokok telah menjadi budaya buruk bagi masyarakat Indonesia.
Tuhan sembilan senti menggambarkan betapa rokok adalah kebutuhan masyarakat yang sangat penting bahkan lebih penting dari kebutuhan makan dan minum. Budaya merokok bukan hanya milik orang-orang menegah ke bawah, ataupun kelas menengah ke atas, semua orang baik itu muda, tua, kaya, miskin, pria dan wanita begitu mencintai dan mengakrapi rokok.
“Melalui perlombaan membaca puisi Tuhan Sembilan Senti ini, kami harapkan mahasiswa sebagai pengguna rokok aktif memiliki pemgetahuan dan kesadaran yang lebih akan bahaya rokok bagi kesehatan,” ungkap Ketua Penyelenggra lomba membaca puisi sekaligus dosen pedalangan ISI Surakarta, Bagong Pujianto kepada Joglosemar, di sela-sela kegiatan tersebut, Jumat (11/12).
“Selain itu, kegiatan lomba membaca puisi ini juga kami lakukan sebagai upaya untuk membangkitkan dan merangsang kreativitas para mahasiswa terutama dalam pengembangan karya sastra. Apalagi, saat ini, puisi sudah mulai tersisihkan karena munculnya karya-karya sastra yang lebih dominan yang didukung dengan publikasi yang besar-besaran,” imbuhnya.

Kritik Sosial Satu-persatu mahasiswa tampil membacakan puisi yang mencoba mengkritiki permasalahan budaya merokok. Bahkan, beberapa mahasiswa begitu larut dan menjiwai bait demi bait puisi yang mereka bawakan. Dengan antusias dan lantang, mahasiswa menyuarakan kampanye anti rokok melalui cara yang lebih halus dan menarik, yaitu melalui berpuisi.
Salah seorang peserta lomba pembacaan puisi Tuhan Sembilan Senti, Indro Dwi Cahyono, mengungkapkan, pusisi merupakan media yang unik untuk menyampaikan gagasan maupun kritik sosial. Untuk itu, keberadaan pusi masik mutlak diperlukan untuk mengkritisi permasalahan yang terjadi.
“Seperti puisi ini, pesan-pesan yang terkandung dalam puisi ini dapat digunakan sebagai ajang kampanye bagi mahasiswa untuk tidak merokok dan membudayakan gaya hidup sehat tanpa asap rokok,” ujarnya (Windy Anggraina)

Opini saya:
Saat bangsa sedang mengalami krisis moral disitulah kita dapat melihat budaya-budaya baru yang tercipta. Salah satunya adalah budaya merokok yang saat ini marak dikalangan masyarakat, menurut beberapa sumber budaya merokok saat ini sangatlah gencar-gencarnya dikalangan remaja, bahkan tidak aneh lagi jika kita  melihat siswa/i SMP yang sudah merokok. Padahal dampak dari rokok sagatlah bahaya bagi kesehatan. Seperti wacana tersebut telah membuktikan bahwa merokok bukanlah kebutuhan sekunder lagi saat ini, melainkan telah menjadi kebutuhan primer bagi orang-orang yang telah tergantung kepada rokok. Padahal dibalik itu kematian yang disebabkan rokok kian dekat dengan dirinya. Sungguh disayangkan jika umur kita telah dapat diprediksi hanya karena merokok.
Sumber: http://harianjoglosemar.com/berita/prihatin-budaya-merokok-masyarakat-indonesia-puisi-tuhan-sembilan-senti-dibacakan-di-isi-4094

Keterkaitan antara Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk dan masyarakat memiliki definisi yang serupa, namun seperti yang kita bahas pada point sebelumnya dapat kita bedakan bahwa masyarakat merupakan perkembagan dari penduduk. Penduduk hanya sekumpulan manusia yang menempati suatu tempat, sedangkan masyarakat sekelompok manusia yang menempati suatu tempat yang sudah memiliki norma-norma atau aturan tertentu.
Perkembangan penduduk menjadi masyarakat berimbas pada kebudayaan yang ada di daerah tersebut. Perbedaan tempat atau daerah yang di huni oleh suatu kelompok manusia atau masyarakat menimbulkan perbedaan pula pada norma-norma dan aturan yang ada. Norma-norma dan aturan itulah yang berkembang menjadi suatu kebiasaan atau adat. Perbedaan adat di setiap daerah merupakan karakteristik atau ciri khas masyarakat yang menempati daerah tersebut. Ciri khas itulah yang menjadi awal mula dari kebudayaan yang ada.

Study kasus:
Masalah yang dihadapi masyarakat tidaklah sama, karena perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam di mana manusia itu hidup, seperti masalah sosial, moral, politik, ekonomi, agama, dll. Suatu masalah yang digolongkan sebagai masalah sosial oleh ahli, belum tentu dianggap sebagai masalah sosial oleh umum. Masalah-masalah Sosial dan Ahli Ilmu Sosial Berbagai disiplin ilmu yang tergolong dalam ilmu-ilmu sosial menjadikan masalah sosial sebagai ruang lingkup studi, tetapi pusat studi terdapat pada usaha memahami hakikat manusia menurut perspektif masing-masing. Dengan menggabungkan kacamata subjektif dan objektif akan mewujudkan adanya kepekaan mengenai masalah-masalah sosial yang disertai dengan rasa tanggung jawab dalam kedudukannya sebagai masyarakat ilmiah dan warga Negara Indonesia.

Opini saya:
Menurut saya kaitan erat yang ada di dalam penduduk, masyarakat dan kebudayaan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif. Seperti dengan memanfaatkan 3 hal tersebut, seseorang mampu menyelesaikan konflik keluarga karena mereka dapat belajar dari hal-hal itu. Seseorang juga harus tau letak keseimbangan 3 hal tersebut supaya dapat lebih tentram dalam menjalani hidupnya