Nama: Bayu Tirtana
NPM: 11110366
Kelas: 3KA31
Tugas: Bahasa Indonesia 2# (Penulisan Ilmiah)
Penalaran Deduktif
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan
disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan
konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut
konsekuensi.
Metode
deduktif Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan
hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus.
Penalaran
Deduktif adalah cara berpikir dengan berdasar pada suatu pernyataan dasar untuk
menarik kesimpulan. Pernyataan dasar tersebut merupakan premis, sedangkan
kesimpulan merupakan implikasi pernyataan dasar tersebut.
Corak
berpikir deduktif yaitu :
1. Silogisme
Silogisme
adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun
dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Silogisme
dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.) Silogisme Kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial.
Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat
dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan
premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di
antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis
Mayor)
Akasia adalah tumbuhan (Premis Minor).
∴ Akasia membutuhkan air (Konklusi)
b.) Silogisme Hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik,
sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Contoh :
Jika hujan saya naik becak.(Premis Mayor)
Sekarang hujan.(Premis Minor)
∴ Saya naik becak (Konklusi).
c.)
Silogisme Disjungtif /Alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis
mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis
minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak
alternatif yang lain.
Contoh :
Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor. (Premis
Mayor)
Nenek Sumi berada di Bandung.(Premis Minor)
∴ Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.(Konklusi)
d.)
Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Silogisme muncul hanya dengan dua
proposisi, salah satunya dihilangkan. Walaupun dihilangkan, proposisi itu tetap
dianggap ada dalam pikiran dan dianggap diketahui pula oleh orang lain.
Contoh
Silogisme
asli/awal :
Mahasiswa yang baik tidak mencemarkan nama
universitas.(Premis Mayor)
Budi tidak mencemarkan nama universitas.(Premis
Minor)
∴ Sebab itu,Budi adalah mahasiswa yang baik.(Konklusi)
Entimem
:
Budi
adalah mahasiswa yang baik, karena ia tidak mencemarkan nama universitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar