Senin, 22 April 2013

Tugas 1 - Bahasa Indonesia 2#

Nama: Bayu Tirtana
NPM: 11110366
Kelas: 3KA31
Tugas: Bahasa Indonesia 2# (Penulisan Ilmiah)


Penalaran Deduktif


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Metode deduktif Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Penalaran Deduktif adalah cara berpikir dengan berdasar pada suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan. Pernyataan dasar tersebut merupakan premis, sedangkan kesimpulan merupakan implikasi pernyataan dasar tersebut.

Corak berpikir deduktif yaitu :

1. Silogisme

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Silogisme dibagi menjadi tiga, yaitu :


a.) Silogisme Kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh:
   Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
   Akasia adalah tumbuhan (Premis Minor).
Akasia membutuhkan air (Konklusi)


b.) Silogisme Hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Contoh :
   Jika hujan saya naik becak.(Premis Mayor)
   Sekarang hujan.(Premis Minor)
Saya naik becak (Konklusi).


c.) Silogisme Disjungtif /Alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :

   Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor. (Premis Mayor)
   Nenek Sumi berada di Bandung.(Premis Minor)
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.(Konklusi)


d.) Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Silogisme muncul hanya dengan dua proposisi, salah satunya dihilangkan. Walaupun dihilangkan, proposisi itu tetap dianggap ada dalam pikiran dan dianggap diketahui pula oleh orang lain.

Contoh

Silogisme asli/awal :
   Mahasiswa yang baik tidak mencemarkan nama universitas.(Premis Mayor)
   Budi tidak mencemarkan nama universitas.(Premis Minor)
Sebab itu,Budi adalah mahasiswa yang baik.(Konklusi)

Entimem :
Budi adalah mahasiswa yang baik, karena ia tidak mencemarkan nama universitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar