Rabu, 06 Oktober 2010

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan



Nama      : Bayu Tirtana
NPM       : 11110366
Kelas       : 1KA26
Tugas      : ISD BAB II

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Tugas ISD BAB II

Tujuan Instruksional Khusus :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Penduduk
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Masyarakat
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Kebudayaan
4. Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan antara Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

Pengertian penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus/kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan dalam suatu negara penduduk diartikan sebaai kumpulan beberapa orang yang tinggal di suatu daerah dan berhak tinggal di daerah tersebut sesuai hokum yang berlaku pada negara tersebut. Dalam suatu Negara penduduk sangatlah penting, karena jika tidak ada penduduknya Negara tersebut tidak akan bisa berdiri.

Study Kasus:
Jumlah penduduk Indonesia pada  2019 bisa mencapai atau menyentuh angka 300 juta jiwa, jika pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) tidak berjalan dengan baik. "Tanpa KB jelas 10 tahun mendatang penduduk Indonesia akan mencapai 300 juta," kata Direktur Kelangsungan Hidup Ibu Bayi dan Anak (Kahiba) BKKBN Pusat, Wicaksono pada acara peringatan Harganas ke-16 Provinsi Bengkulu di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Sabtu (8/8).
Penduduk Indonesia sekarang saja sudah mencapai 250 juta, diperkirakan 10 tahun mendapatang akan bertambah sebanyak 50 juta, karena setiap tahun sebanyak lima juta bayi lahir di Indonesia. Menurut dia, kini kalangan pemimpin bangsa Indonesia sangat prihatin atas bakal terjadinya ledakan penduduk kedua yang sangat memberatkan  Indonesia dengan tingkat kemiskinan penduduk masih tinggi

Opini saya:
Menurut saya tidaklah mustahil jika angka kelahiran sangatlah tinggi. Di era ini sangatlah banyak hal-hal yang menyebabkan dimana angka kelahiran menjadi tinggi. Salah satunya adalah seks bebas yang saat ini marak di kalangan remaja, bahkan siswa SMP sudah ikut serta dalam hal yang seharusnya tidak dilakukan itu. Jadi tidak heran jika di tahun-tahun mendatang jumlah penduduk Indonesia akan naik dengan drastis.


Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati salam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia, yang disebut masyarakat. Jadi masyarakat sangatlah mempunyai keterkaitan antara orang dan linkungannya dan memili aturan-aturan yang telah ditetapkan serta diterapkan dalam lingkungan tersebut.
Berikut adalah pengertian Masyarakat dari beberapa ahli sosial:
  • Menurut Selo Soemardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
  • Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
  • Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
  • Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
  • Drs. JBAF Mayor Polak menyebut masyarakat (society) adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau sekelompok.
  • Prof. M. M. Djojodiguno tentang masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembagan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia.
  • Hasan Sandily berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup bersama.

Study Kasus:
Tensi konflik masyarakat dinilai lebih tinggi dalam sejumlah momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Hal ini menjadi salah satu kelemahan yang mengemuka dari Pilkada yang digelar hingga Agustus 2010.
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) I Gusti Putu Artha mengatakan tensi konflik ini mengemuka karena banyak peserta yang tidak mudah menerima kekalahan dalam Pilkada. "Mereka tahu aturan dan tahu menjalankannya. Tapi mereka tidak cukup legowo menerima kekalahan," tuturnya di kantor Bawaslu, Jumat (27/8/2010).
Setidaknya, KPU mencatat konflik yang disebabkan faktor emosi peserta Pilkada terjadi di 10 titik. Kebanyakan disebabkan karena peserta merasa tak terima dicoret akibat tak memenuhi persyaratan atau kalah dari peserta lainnya. "Mojokerto meledak karena faktor keamanan yang tidak baik dan calon tidak terima dirinya tak lulus kesehatan. Begitu juga di Tana Toraja," tambahnya.
Sementara itu, menurutnya, konflik di Toli-Toli meledak memang karena ada kelemahan KPUD sebagai penyelenggara, namun Putu menegaskan peserta dan pendukung harus sadar kalau calonnya meninggal maka namanya dicoret. Putu juga mencatat di banyak kasus, pasangan calon kepala daerah cuci tangan terhadap konflik yang terjadi.
"Dalam UU yang direvisi, itu harus bisa kita deteksi awal sehingga kerusuhan yang mungkin terjadi bisa diketahui. Pasangan calon bisa dimintai pertanggungjawabannya," tandasnya.
Opini saya:
Maraknya persaingan saat pemilihan umum sangatlah meresahkan di negri ini. Saat ini sangatlah banyak dampak negative yang ditimbulkan Karena persaingan saat pemilihan daerah, seperti:
-          Rakyat dirugikan dengan janji-janji palsu yang dibuat kandidat peserta pemilihan umum demi mencapai kedudukan yang tinggi.
-          Kandidat yang tidak terpilih mengalami guncangan jiwa sehingga nekat melakukan apa saja demi mengganti apa yang telah dikorbankannya, bahkan ada yang sampai bunuh diri.
-          Pelaksanaan pemilihan umum dapat menjadi ricuh dikarenakan penyimpangan prosedur.
Seharusnya saat ini kita mengetahui bahwa banyak dampak-dampak yang ditimbulkan karena kelalaian dan kekurang sigapan masyarakat. Dan kita sebagai masyarakat harus bisa mengatasi masalah yang dapat menimbulkan konflik seperti wacana tersebut.
Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2010/08/27/19225120/Tensi.Konflik.Masyarakat.Lebih.Tinggi


Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddayah, yang merupakan bentuk jamak dari budhhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin colere yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia. Jadi secara garis besar kebudayaan adalah aturan/kebiasaan yang telah turun temurun dijalanin dan dijaga supaya pada generasi berikutnya budaya masih tetap ada. Tetapi saat ini sangat jarang penduduk Indonesia yang lebih mementingkan budaya yang telah dijaga selama turun-temurun. Bisa dibilang krisis budaya tela melanda Indonesia karena saat ini secara garis besar masyarakat di Indonesia lebih memilih budaya asing dibandingkan budaya yang telah dijaga selama bergenerasi. Namun terbalik dengan Indonesia, negri tetangga sangat banyak yang mengagumi budaya Indonesia bahkan ada juga yang ingin mengakui budaya daerah yang telah dimiliki Indonesia sebagai budaya daerah di negaranya.

Study Kasus:
Di sawah petani merokok
Di pabrik pekerja merokok
Di kabinet menteri merokok
Indonesia semacam firdaus jannatu-na’im
Sangat ramah bagi perokok

Demikian kiranya sebait puisi dengan judul Tuhan Sembilan Senti karya Taufik Ismail yang merupakan kata lain dari rokok tersebut. Melalui puisi itu, mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mencoba menggambarkan betapa merokok telah menjadi budaya buruk bagi masyarakat Indonesia.
Tuhan sembilan senti menggambarkan betapa rokok adalah kebutuhan masyarakat yang sangat penting bahkan lebih penting dari kebutuhan makan dan minum. Budaya merokok bukan hanya milik orang-orang menegah ke bawah, ataupun kelas menengah ke atas, semua orang baik itu muda, tua, kaya, miskin, pria dan wanita begitu mencintai dan mengakrapi rokok.
“Melalui perlombaan membaca puisi Tuhan Sembilan Senti ini, kami harapkan mahasiswa sebagai pengguna rokok aktif memiliki pemgetahuan dan kesadaran yang lebih akan bahaya rokok bagi kesehatan,” ungkap Ketua Penyelenggra lomba membaca puisi sekaligus dosen pedalangan ISI Surakarta, Bagong Pujianto kepada Joglosemar, di sela-sela kegiatan tersebut, Jumat (11/12).
“Selain itu, kegiatan lomba membaca puisi ini juga kami lakukan sebagai upaya untuk membangkitkan dan merangsang kreativitas para mahasiswa terutama dalam pengembangan karya sastra. Apalagi, saat ini, puisi sudah mulai tersisihkan karena munculnya karya-karya sastra yang lebih dominan yang didukung dengan publikasi yang besar-besaran,” imbuhnya.

Kritik Sosial Satu-persatu mahasiswa tampil membacakan puisi yang mencoba mengkritiki permasalahan budaya merokok. Bahkan, beberapa mahasiswa begitu larut dan menjiwai bait demi bait puisi yang mereka bawakan. Dengan antusias dan lantang, mahasiswa menyuarakan kampanye anti rokok melalui cara yang lebih halus dan menarik, yaitu melalui berpuisi.
Salah seorang peserta lomba pembacaan puisi Tuhan Sembilan Senti, Indro Dwi Cahyono, mengungkapkan, pusisi merupakan media yang unik untuk menyampaikan gagasan maupun kritik sosial. Untuk itu, keberadaan pusi masik mutlak diperlukan untuk mengkritisi permasalahan yang terjadi.
“Seperti puisi ini, pesan-pesan yang terkandung dalam puisi ini dapat digunakan sebagai ajang kampanye bagi mahasiswa untuk tidak merokok dan membudayakan gaya hidup sehat tanpa asap rokok,” ujarnya (Windy Anggraina)

Opini saya:
Saat bangsa sedang mengalami krisis moral disitulah kita dapat melihat budaya-budaya baru yang tercipta. Salah satunya adalah budaya merokok yang saat ini marak dikalangan masyarakat, menurut beberapa sumber budaya merokok saat ini sangatlah gencar-gencarnya dikalangan remaja, bahkan tidak aneh lagi jika kita  melihat siswa/i SMP yang sudah merokok. Padahal dampak dari rokok sagatlah bahaya bagi kesehatan. Seperti wacana tersebut telah membuktikan bahwa merokok bukanlah kebutuhan sekunder lagi saat ini, melainkan telah menjadi kebutuhan primer bagi orang-orang yang telah tergantung kepada rokok. Padahal dibalik itu kematian yang disebabkan rokok kian dekat dengan dirinya. Sungguh disayangkan jika umur kita telah dapat diprediksi hanya karena merokok.
Sumber: http://harianjoglosemar.com/berita/prihatin-budaya-merokok-masyarakat-indonesia-puisi-tuhan-sembilan-senti-dibacakan-di-isi-4094

Keterkaitan antara Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk dan masyarakat memiliki definisi yang serupa, namun seperti yang kita bahas pada point sebelumnya dapat kita bedakan bahwa masyarakat merupakan perkembagan dari penduduk. Penduduk hanya sekumpulan manusia yang menempati suatu tempat, sedangkan masyarakat sekelompok manusia yang menempati suatu tempat yang sudah memiliki norma-norma atau aturan tertentu.
Perkembangan penduduk menjadi masyarakat berimbas pada kebudayaan yang ada di daerah tersebut. Perbedaan tempat atau daerah yang di huni oleh suatu kelompok manusia atau masyarakat menimbulkan perbedaan pula pada norma-norma dan aturan yang ada. Norma-norma dan aturan itulah yang berkembang menjadi suatu kebiasaan atau adat. Perbedaan adat di setiap daerah merupakan karakteristik atau ciri khas masyarakat yang menempati daerah tersebut. Ciri khas itulah yang menjadi awal mula dari kebudayaan yang ada.

Study kasus:
Masalah yang dihadapi masyarakat tidaklah sama, karena perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam di mana manusia itu hidup, seperti masalah sosial, moral, politik, ekonomi, agama, dll. Suatu masalah yang digolongkan sebagai masalah sosial oleh ahli, belum tentu dianggap sebagai masalah sosial oleh umum. Masalah-masalah Sosial dan Ahli Ilmu Sosial Berbagai disiplin ilmu yang tergolong dalam ilmu-ilmu sosial menjadikan masalah sosial sebagai ruang lingkup studi, tetapi pusat studi terdapat pada usaha memahami hakikat manusia menurut perspektif masing-masing. Dengan menggabungkan kacamata subjektif dan objektif akan mewujudkan adanya kepekaan mengenai masalah-masalah sosial yang disertai dengan rasa tanggung jawab dalam kedudukannya sebagai masyarakat ilmiah dan warga Negara Indonesia.

Opini saya:
Menurut saya kaitan erat yang ada di dalam penduduk, masyarakat dan kebudayaan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif. Seperti dengan memanfaatkan 3 hal tersebut, seseorang mampu menyelesaikan konflik keluarga karena mereka dapat belajar dari hal-hal itu. Seseorang juga harus tau letak keseimbangan 3 hal tersebut supaya dapat lebih tentram dalam menjalani hidupnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar