Senin, 02 Januari 2012

Teori Organisasi Umum 1 - Tulisan 1

Nama           : Bayu Tirtana
NPM            : 11110366
Kelas          : 2KA31
Mata Kuliah    : Teori Organisasi Umum 1
Dosen          : Martani



Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatannya kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Tulisan ini berisi tentang perusahaan yang mengalami konflik dalam Organisasi mudah-mudahn tulisan ini dapat membantu pembaca dalam pembahasan yang ada dalam tulisan ini.
Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam tulisan ini, penulis mohon maaf, karna penulis sendiri dalam tahap belajar. Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih, kepada para pembaca. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Tulisan 1
- Jelaskan & berikan contoh perusahaan yang mengalami konflik dalam Organisasi

Organisasi merupakan kumpulan dari beberapa orang bahwa kelompok semua orang atau kelompok dalam sebuah organisasi sudah pasti memiliki tujuan dan pandangan masing-masing dari kerjanya dalam organisasi. Oleh karena itu dalam sebuah organisasi pasti memiliki sebuah konflik, dimana konflik tersebut dapat diakibatkan karena dua hal, yaitu Internal dan Eksternal.
  • Internal : permasalahan internal seperti , perselisihan antar anggota,kurangnya dana, buruknya kinerja, peralatan yang sudah tidak layak pakai, dll yang berkaitan dengan semua yang ada di dalam organisasi itu.
  • Eksternal : biasanya permasalahan eksternal dikarenakan kritik dan saran orang lain, persaingan yang terjadi antar organisasi, dimana cara-cara yang digunakan dapat merugikan organisasi lain. 
Setiap Organisasi pasti pernah mendapatkan konflik entah itu masalah Internal ataupun masalah Eksternal. Konflik ini bisa muncul secara terus menerus apabila manajer dalam organisasi tersebut tidak bisa menciptakan situasi sepaham dalam semua anggota organisasi. Konflik tidak dapat dihindari dalam suatu organisasi karena disebabkan oleh perbedaan-perbedaan yang datangnya dari dalam sifat manusia. Sifat manusia ini bukanlah hal yang dengan mudah bisa diubah. Munculnya konflik dalam sebuah organisasi tidak selalu bersifat negatif. Konflik bisa dijadikan alasan untuk mengadakan perubahan dalam keorganisasian. Perubahan ini dapat terjadi apabila manajer mengadakan evaluasi terhadap perbedaan pandangan antar elemen-elemen organisasi. Evaluasi ini bisa menimbulkan berbagai kesimpulan dan ditemukannya cara-cara baru untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul akibat dari konflik yang terjadi. Penemuan cara-cara baru ini dapat memperbaiki pengambilan keputusan. Apabila konflik yang ada bisa dikembangkan menjadi hal tadi maka munculnya konflik bisa berdampak positif terhadap organisasi.

    Contoh kasus konflik kepentingan antara individu(pimpinan suatu perusahaan) dengan kelompok(karyawan),yaitu penyalahgunaan kekuasaan untuk melakukan tindak korupsi,seperti penggunaan asset perusahaan untuk kepentingan pribadi si petinggi perusahaan. Korupsi jelas sangat bertentangan dengan hukum yang berlaku. Tindak korupsi akan merusak dasar kepercayaan yang justru harus diciptakan karena akan berpengaruh besar terhadap kemajuan suatu perusahaan. Dengan adanya tindak korupsi tersebut lambat laun perusahaan akan mengalami kerugian dan bahkan terancam bangkrut. Untuk menghindarinya,biasanya perusahaan mengambil kebijakan dengan mengurangi/mem-PHK karyawan-karyawannya ataupun menunda pembayaran gaji mereka. Bila hal ini tidak segera diselesaikan tentu saja akan memicu adanya konflik, karyawan-karyawan tersebut akan melakukan mogok kerja,atau berdemonstrasi menuntut hak & kesejahteraan mereka.

Segala tindak kejahatan dalam suatu perusahaan/organisasi harus memiliki sanksi,misalkan dalam kasus korupsi tersebut dengan cara menurunkan pangkat jabatannya, memberhentikannya ataupun mendendanya. Maka,dari itu kejujuran,kedisiplinan dan kepatuhan dalam melaksanakan aturan sangat diperlukan guna perbaikan kualitas suatu perusahaan/organisasi itu sendiri. Para pimpinan dan semua anggota perusahaan/organisasi harus mengetahui secara tegas bahwa kepatuhan terhadap peraturan adalah tanggunga jawab mereka.

Kesimpulan : Setiap perusahaan pasti memiliki konflik baik itu konflik internal maupun eksternal.  Besar kecilnya konflik yang terjadi bisa mempengaruhi kinerja dalam seuatu perusahaan jika konflik tersebut diak diselesaikan. Tapi pada era globalisasi ini banyak konflik yang penyelesaiannya dapat merugikan beberapa pihak, seperti menyuap oknum yang berwajib yang dapat meringankan bahkan mengkapus kesalahan yang diperbuat. Banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dikarenakan seseorang yang memanfaatkan hartanya untuk membeli hukum, dan hal itu menyebabkan maraknya pelanggaran-pelanggaran tersebut. Oleh karena itu dalam sebuah organisasi ada baiknya jika seorang pemimpin organisasi memiliki sikap jujur serta bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar